GOWA – Pada Malam Kesembilan bulan Ramadhan 1445 H, tahanan Polres Gowa menyatukan pelaksanaan shalat tarawih berjamaah di Aula Endra Dharmalaksana Polres Gowa dengan penjagaan ketat.
Kapolres Gowa, AKBP R.T.S. Simanjuntak, S.H, S.I.K, M.M, M.I.K., memberikan kesempatan kepada tahanan untuk melaksanakan shalat tarawih berjamaah dengan pengamanan yang ketat oleh personel non-Muslim, Selasa (20/03/2024) Malam.
Sebanyak 48 tahanan dari berbagai kasus, termasuk tahanan Sattahti, Satreskrim, dan Satresnarkoba, berpartisipasi dalam ibadah tersebut. Mereka didampingi oleh personel non-Muslim yang bertugas memastikan keamanan dan ketertiban.
Ibadah ini bukan hanya sebuah rutinitas, tetapi juga merupakan hak yang diberikan kepada tahanan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dengan harapan, ibadah ini dapat membantu para tahanan untuk mengendalikan diri, bersabar, dan menjalani hukuman dengan penuh keimanan.
Dalam pengawalan ibadah ini, terlibat personel Pengamanan yang dipimpin oleh AKP Beny Mantuges. Shalat tarawih dipimpin oleh seorang tahanan bernama AJWAN, yang juga mengemban tugas sebagai imam dalam setiap pelaksanaan shalat tarawih tahanan, disertai dengan tausiyah dari Ustads IZHAR MAULANA, S.Pdi, M.Pdi, yang disampaikan melalui Zoom dari Masjid Al-Gaffar Polres Gowa.
Momen puncak ibadah adalah shalat taubat yang dipimpin oleh Kasatbinmas AKP Abd. Wahab Maulana, S.H. Shalat taubat menjadi kesempatan bagi para tahanan untuk merenungkan perbuatan mereka dan bertobat kepada Allah SWT.
Setelah ibadah, para tahanan bertemu dengan keluarga mereka. Dalam momen yang penuh emosi, mereka memohon maaf dan berjanji untuk berubah. Inovasi ini, yang merupakan yang pertama kali dilakukan di Polres Gowa, merupakan langkah luar biasa dari Bapak Kapolres Gowa AKBP R.T.S. Simanjuntak, S.H, S.I.K, M.M, M.I.K.
Salah satu tahanan, AJWAN (Kasus Pelecehan), mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bapak Kapolres Gowa atas perhatian terhadap masalah ibadah, terutama di bulan Ramadan ini. Dengan penuh haru, Dia mengakui bahwa kesempatan ini sangat berarti bagi dirinya dan rekan-rekannya untuk bertemu keluarga dan meminta maaf.
Setelah ibadah selesai, para tahanan kembali ke dalam rutan masing-masing dengan pengawalan yang ketat, meninggalkan jejak kesadaran spiritual yang baru dan harapan untuk perubahan yang lebih baik.