GOWA – Puluhan tahun indonesia merdeka, kesejahteraan hanya masih menjadi bualan para pembual dan penjual narasi. Sarkas ini dikeluhkan warga dusun borong bulo desa Paranglompoa kecamatan Bontolempangan kabupaten Gowa.
Keluhan infrastruktur jalan yang tidak memadai ini disampaikan oleh warga setempat. Jalan tanah yang kerapkali berlumpur dan licin ini sering mengakibatkan kecelakaan bagi para pengendara bahkan meregang nyawa.
Keluhan ini menanggapi perhatian pemerintah dan perangkat terkait dalam pembenahan dan pembangunan jalan di Desa ini.
Cara kritik ini disampaikan Masyarakat sedikit berbeda dengan yang lain, tidak melakukan demonstrasi apalagi konfrontasi, mereka berbondong- bondong menanam pohon pisang ditengah jalan yang licin dan berlumpur itu.
Harapannya agar pemerintah maupun instansi terkait sadar akan tugas dan wewenangnya untuk melakukan perbaikan agar jalan tersebut bisa dilalui dan digunakan dengan baik.
“Capek meki dijanji terus, katanya mau diaspal, sampai hari ini belum, lebih baik ditanami pohon pisang”, ujar warga yang tidak ingin namanya dimediakan.
Secara terpisah, Kepala Desa Paranglompoa saat dikonfirmasi Bidik News membenarkan Janji yang pernah tersampaikan,
“Bupati yang sendiri sampaikan itu (janji pembangunan jalan_ Red)” ujar Yusuf HP, Kepala Desa Paranglompoa.
Beliau juga menambahkan, terkait aksi yang dilakukan oleh warganya, dirinya telah memberikan penjelasan alasan pembangunan jalan ini itu tertunda,
“Tahun di depan kemarin (2019_Red) itu sudah ada anggarannya, tapi karena CoViD, makanya dana 15 M itu dialihkan ke CoViD. Nanti tahun ini baru ada. Sudah ada dibahas di DPR” Terang Yusuf H.P. melalui telepon seluler kepada Bidik News.
Kahar, salah satu perwakilan warga yang protes atas perbaikan jalan ini mengharapkan pembenahan oleh pemerintah Daerah Gowa dan atau instansi terkait,
“Harapan kami agar pemerintah segera membenahi jalan kami”, jelas Kahar mewakili warga dusun borong bulo.