Mamuju – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, S.E., memimpin pelepasan Satgas Penanggulangan Pasca Bencana Alam TNI AD di Mamuju dan Majene, bertempat di Pelabuhan Lanal Provinsi Sulawesi Barat. Sabtu, (13/03/21).
Pada upacara pelepasan ini Pangdam didampingi Danrem 142/Tatag, Dandim 1418/Mamuju dan dihadiri Wakil Gubernur Sulbar, Bupati Mamuju, Bupati Majene, Kapolda dan Kabinda Sulbar.
Pangdam dalam sambutannya mengatakan bahwa hampir 2 bulan para prajurit yang tergabung dalam Satgas penanggulangan bencana alam berada di wilayah Mamuju dan Majene dan berhasil melaksanakan misi yang dilakukannya.
“Sejak Bulan Januari 2021, dimana Satgas ini telah berhasil melaksanakan misi kemanusiaan seperti penanganan kesehatan masyarakat dengan menyediakan fasilitas berupa Rumah Sakit Lapangan dan mendirikan Posko kesehatan, membuka akses jalan di desa-desa yang terisolir, pendistribusian air bersih kepada warga korban bencana serta pemberian bantuan Sembako dan kegiatan lainnya”, tuturnya.
“Dengan rasa bangga saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Satgas atas peran yang telah ditunjukkan selama melaksanakan tugas penanggulangan bencana di daerah ini sebab sendi kehidupan masyarakat di Sulawesi Barat dapat cepat pulih kembali karena adanya peran serta semua pihak termasuk keterlibatan prajurit TNI yang bahu membahu melaksanakan tugas bantuan kemanusiaan”, lanjut Pangdam.
“Hal tersebut sekaligus sebagai wujud penjabaran jati diri TNI sejati yaitu Tentara Rakyat, Tentara Nasional dan Tentara Profesional yang kalian telah cerminkan selama mengemban tugas kemanusiaan di daerah ini”, ungkapnya .
“Saya berharap berbagai pengalaman dan keberhasilan selama melaksanakan misi mulia ini, dapat menjadi bekal berharga untuk menyongsong tugas-tugas pengabdian yang akan datang. Kalian adalah patriot bangsa, karena ketika masyarakat terkena musibah”, sambungnya.
“Keberhasilan yang telah dicapai selama melaksanakan tugas mulia di daerah Provinsi Sulawesi Barat tentu merupakan suatu kebangaan namun hal terebut jangan membuat kalian bersikap tinggi hati, yang pada akhirnya dapat merugikan dan menurunkan martabat, kehormatan dan jati diri kalian sebagai prajurit yang pernah menyandang kehormatan dalam pelaksanaan tugas misi kemanusiaan di tempat lainnya”, tambahnya.
“Keberhasilan tersebut justru harus dijadikan sebagai motivasi untuk lebih dewasa dalam berfikir, bersikap dan bertindak sehingga pada pelaksanaan tugas yang akan datang akan lebih baik”, tutupnya.