Gowa – Ketua Persit Kartika Candara Kirana Cabang XXVI/Kodim 1409/Gowa Ny. Nuni prasetyo Ari Wibowo mengikuti Sosialisasi Secara Virrual oleh Kementerian Kesehatan RI tentang Waspada Omicron serta mengenali cara mengendalikan penyakit penyerta (KOMORBID), di Ruang Data Makodim 1409 Jl. Sultan Hasanuddin Kel. Pandang – Pandang Kec. Somba Opu Kab. Gowa,Kamis (24/02/2022).
Sosialisasi secara Virtual tersebut di pimpin langsung oleh Ede Surya Darmawan selaku Dosen Universitas Indonesia. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ny. Eko Sulistiono Istri Kasdim 1409/Gowa., Ny. Hamzah Istri Pasi Pers Kodim 1409/Gowa.
Dalam Sosialisasi secara Virtual tersebut Ede Surya Darmawan menyampaikan bahwa dalam menghadapi peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, pemerintah kembali mengeluarkan beberapa kebijakan seperti penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa daerah di Indonesia.”ujarnya.
Ede Surya Darmawan juga menuturkan Gejala Omicron tidak separah varian Delta maupun varian yang sebelumnya, tapi bagi lansia, dan orang yang belum divaksin serta memiliki Komorbid, tetap berpotensi sakit yang parah hingga bisa berujung kematian.”jelasnya.
Varian Omicron yang secara umum dapat memicu gejala yang terbilang ringan seperti flu biasa, batuk, demam, dan sakit tenggorokan dengan memiliki tingkat penularan yang cepat, untuk itu kita harus selalu menerapkan protokol kesehatan guna menceg tertularnya varian Omicron.”tambahnya.
Ketua Persit Cabang XXVI/Kodim 1409/Gowa Ny Nuni Prasetyo juga menyebutkan bahwa sosialisasi ini merupakan sesuatu yang penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya Covid-19 dan pentingnya vaksinasi sebagai upaya pencegahan untuk dampak yang lebih besar.
โSosialisasi ini sangat penting agar masyarakat tahu bahaya Omicron, pentingnya vaksinasi serta warning untuk kembali disiplin prokes. Secara internal Persit, para anggota juga kembali ditekankan untuk lebih menjaga diri dengan prokes dan segera melakukan vaksin bagi yang belum. Dengan kondisi saat ini, tentu hal yang harus dilakukan adalah membatasi kegiatan organisasi.”jelas Ny Nuni Prasetyo.